Pages

Saturday, August 18, 2012

Hablumminallah wa Hablumminannas

 


Syariat merupakan amalan-amalan lahir yang diperintahkan kepada umat
Islam baik wajib maupun sunnah. Dan apa saja yang dilarang baik yang
haram atau makruh termasuk juga amalan-amalan yang kedudukannya mubah.
Syariat lahir terbagi dua :
1. Hablumminallah
2. Hablumminannas

Hablumminallah ialah amalan-amalan yang termasuk persoalan ibadah.
Contohnya solat, puasa, zakat, haji, baca Al Quran, doa, zikir,
tahlil, selawat dan lain-lain.

Hablumminannas ialah amalan -amalan lahir kita yang termasuk dalam
bidang-bidang muamalat (kerja-kerja yang ada hubungannya dengan
masyarakat), munakahat(persoalan kekeluargaan) dan jenayah serta
tarbiah Islamiah, soal-soal siasah, fisabilillah, jihad dan persoalan
alam beserta isinya.

Sedangkan HAKIKAT ialah amalan batin yang diperintahkan ataupun yang
dilarang oleh Allah SWT kepada umat Islam.
Amalan yang diperintahkan, dikenal sebagai sifat mahmudah (sifat-sifat
terpuji) dan yang dilarang ialah sifat mazmumah (sifat-sifat terkeji).

Hakikat juga terbagi dua :
1. Berakhlak dengan Allah
2. Berakhlak dengan manusia

Ada tiga kategori sikap (akhlak):
1) Baik kepada Allah (mengamalkan semua perintahNya) tetapi bersikap
buruk kepada sesama manusia.
2) Baik kepada manusia tetapi bersikap buruk kepada Allah
(meninggalkan perintahNya)
3) Baik kepada Allah dan baik kepada sesama manusia.

Kita wajib mengamalkan keduanya secara serentak dan seiring. Namun
mesti diakui bahwa tidak mudah bagi kita untuk mengamalkannya.
Allah SWT menjelaskan hal itu dengan firman-Nya dalam surah Al Baqarah :
"Mintalah bantuan dalam urusanmu dengan sabar dan shalat. Dan
sesungguhnya yang demikian itu adalah sungguh berat kecuali bagi
orang-orang yang khusyuk yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka
akan menemui Tuhannya dan bahwa kepada-Nya lah mereka akan kembali.
(Al-Baqarah : 45)

Allah SWT mengatakan untuk menjadi orang yang sabar itu susah dan
untuk menjadi orang-orang yang tetap mengerjakan shalat itu juga
susah. Maknanya amalan lahir dan batin itu memang susah untuk
diamalkan.
Tetapi hal itu menjadi mudah bila kita dapat memiliki sesuatu yang
lebih penting dari keduanya yaitu rasa khusyuk dengan Allah (rasa
diawasi Allah setiap masa), yakni yakin dengan pertemuan dan
pengembalian diri ke hadirat Allah SWT di akhirat nanti.

Dari situ kita akan faham bahwa di antara amalan lahir dan batin, yang
mesti diberatkan dan didahulukan pada diri kita ialah amalan batin.
Kita berusaha dulu mendapatkan rasa khusyuk atau yakin akan kewujudan
Allah serta pertemuan kembali kita dengan-Nya di satu hari nanti,
barulah kita akan memiliki kekuatan untuk mengamalkan syariat dan
hakikat.
Tanpa rasa khusyuk itu, kita tidak akan dapat mengalahkan hawa nafsu
dan syaitan yang senantiasa bersungguh-sungguh mengajak kita
mendurhakai Allah.

Semoga kita dapat menyeimbangkan 'hubungan' yang baik kepada Allah dan
kepada sesama manusia.

__,_._,___

0 komentar: